Drive (Komputer), kata yang dalam bahasa Indonesia dapat kita maknai sebagai penggerak ini merupakan istilah pada dunia komputer. Istilah ini umum digunakan untuk menyebut media penyimpanan yang terpasang pada komputer / laptop. Beberapa contoh media penyimpanan komputer tersebut seperti SSD, Hard Disk, CD / DVD dan Flash Drive.

Baca Juga : 4 Tipe Hard Disk (HDD) yang Umum Kita Temui di Pasaran

A. Kemunculan Istilah Drive

Kata Drive masuk ke kamus dunia Komputer pada tahun 1951. Menjadi istilah pada sebuah media penyimpanan bernama Magnetic Tape Drive. Magnetic Tape merupakan media penyimpanan data non-volatile yang menggunakan partikel magnet pada pita (kertas/plastik) untuk menyimpan data. Head diatas pita magnetik membaca dan menulis data ke permukaan magnet pada pita yang bergerak. Dua penggulung merentangkan pita bergerak satu arah hingga pita tergulung habis ke satu sisi penggulung.

Dari sistem inilah kemudian muncul istilah Drive yang secara esensi merujuk kepada proses baca tulis pada Magnetic Tape. Dari sini juga muncul berbagai media penyimpanan baru yang menggunakan head, penggerak dan media magnet sebagai komponen utamanya.

Baca Juga : Cara Mengecek Tipe Tabel Partisi (MBR / GPT) di Komputer/Laptop Windows Kita

B. Perkembangan Istilah

Istilah Drive kemudian diterapkan juga ke media penyimpanan lain. Beberapa contohnya seperti Floppy Disk, Hard Disk Compact Disc (CD) dan DVD. Keempat media penyimpanan tersebut dianggap memiliki pola kerja yang mirip dengan Magnetic Tape. Penggunaan mekanisme gerak dan sistem baca tulis yang menggunakan head membuat Floppy Disk, Hard Disk, Compact Disk serta DVD masuk ke kategori Drive.

Semakin terjangkaunya media penyimpanan magnetik dan optikal membuat masyarakat umum semakin familiar dengan istilah Drive. USB Flash (Flashdisk), SD Card hingga SSD yang tidak memiliki komponen bergerak pada akhirnya juga mendapat sebutan Drive. Hal ini menjadi penanda bahwa istilah Drive mulai mengalami pergeseran makna di masyarakat umum. Hal ini dapat kita lihat pada penamaan Solid-State Drive (SSD).

Baca Juga : Mengenal Solid-State Drive (SSD), Penyimpan Baru Pengganti Hard Disk

C. Perubahan Makna Drive

Solid-State merupakan teknologi penyimpanan data yang menggunakan Integrated Circuit (IC) dan Flash Memory. Teknologi ini menghasilkan media penyimpanan yang punya baca tulis jauh lebih cepat dari pada Hard Disk dan tanpa menggunakan mekanisme pengerak. Yang unik, media penyimpanan ini memiliki nama resmi Solid-State Drive (SSD). Bukan NAND Flash-based Solid-State Memory yang merupakan nama teknisnya.

Masyarakat umum memahami Drive sebagai sebutan untuk media penyimpanan komputer. Istilah ini kemudian sudah terfosilisasi ke arti baru yang sudah melekat di masyarakat awam. Yang awalnya bermakna sebagai media penyimpanan dengan mekanik penggerak. Sekarang berubah makna menjadi media penyimpanan secara umum. Karena adanya pergeseran makna ini, maka terpilihlah nama Solid-State Drive (SSD).

Baca Juga : Disk Defragment, Cara Gampang Mempercepat Kinerja Hard Disk

D. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa istilah Drive pada komputer telah mengalami pergeseran makna. Sehingga dapat kita pahami sebagai media penyimpanan data non-volatile secara umum. Baik yang tipe statis (tidak dapat dilepas), maupun modular (dapat dilepas). Baik itu yang menggunakan komponen penggerak mekanis ataupun integrated circuit. Bisa pakai media magnetik, optikal, ataupun flash memory.

Dukung blog ini dengan kirim dukungan lewat https://trakteer.id/renoarifigar.

Referensi : English StackExchange – Etymology of the use of “Drive” to refer to a digital storage medium